Video Inspirasi

Diposting oleh Grace Natalia Heryes


Hari ini, tepatnya tanggal 14 Juni 2012 saya mendapatkan sebuah jadwal mata pelajaran yang bernama Kesehatan Mental dengan dosen bu Regina tercinta. Kebetulan khusus untuk hari ini beliau tidak memberikan materi namun memberikan beberapa video yang bagus sekali yang sangat menginspirasi dan memotivasi hidup saya kembali.
Ketika saya menyaksikan sebuah video yang berjudul letters from my dad & my mam, saya sangat tersentuh sekali. Sebenarnya saya sudah mempunyai beberapa video yang tadi ditampilkan, tapi entah mengapa tetap saja saya tidak bisa membendung air mata saya untuk tidak jatuh. Saya sangat tersentuh sekali dengan video tersebut karena teringat akan perjuangan orang tua dan kasih sayangnya yang tak terhingga untuk saya, yang membesarkan saya dengan penuh kesabaran sampai detik ini. Tak bisa saya bayangkan jika orang tua saya sudah tak ada lagi didunia ini, mungkin saya tak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata . Setelah itu ada sebuah video yang saya tidak tahu judulnya, itu benar-benar video yang sangat menginspirasi dan memberi motivasi kepada saya, memberi semangat dan mengingatkan saya betapa tidak layaknya saya untuk tidak mengeluh dalam hidup ini. Dalam menjalani hidup ini, juga kita diingatkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada pada kita karena belum tentu orang-orang disekitar kita memiliki nasib yang sama dengan kita. Ada sebuah video yang cukup menampar saya karena dengan perkataan kita, dapat mengubah dunia kita dan dengan kata-kata dapat membuat diri kita menjadi berbeda.
Melalui video ini, banyak sekali makna yang bisa saya petik diantaranya yakni dimana dalam kehidupan ini kita harus semangat jangan pantang menyerah apabila sedang dilanda masalah, karena banyak orang diluar sana yang memiliki keterbatasan tetapi mereka memiliki semangat hidup yang sangat tinggi yang patut kita contoh. Selain itu ada makna yang sangat berarti dimana kita sebagai anak harus bersikap menyayangi orang tua kita sebagai mana adanya mereka, karena tak ada orang tua yang sempurna didunia ini. Selagi mereka masih ada didunia ini, mari kita berikan kado yang terbaik untuk mereka melalui perbuatan kita selama kita bisa. Dan yang terakhir, sebaiknya kita berhati-hati dalam berkata-kata karena dengan perkataan kita dapat mengubah hidup dan pola pikir kita baik dalam hidup kita maupun dengan kehidupan orang lain.
Dengan menonton video ini, harapan saya adalah menjadi pibadi yang kuat dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah, bisa menjadi berkat bagi banyak orang disekitar kita serta bisa memberikan motivasi yang kuat bagi setiap permasalahan mereka, dan yang terpenting adalah menjadi seorang anak yang bisa membanggakan orang tua disetiap kehidupan kita terutama melalui perbuatan kita dan menjadi anak yang berbakti terhadap orang tua.
Semoga melalui tulisan ini dapat menginspirasi kita semua dan mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan ini. Sekian dan terimakasih.

Kepribadian Sehat Menurut Humanistik

Diposting oleh Grace Natalia Heryes

Kepribadian Sehat Menurut Humanistik

A.   Kepribadian Sehat Humanistik
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan  besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

B.   Perbedaan kepribadian sehat menurut aliran Psikoanalisa, Behaviorisme dan Humanistik
1. PSIKOANALISA
Aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini juga mengabaikan potensi yang dimiliki oleh manusia, selain itu juga berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang berkeinginan (homo volens).Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari.
Pandangan kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit dari kodrat manusia, karana hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan psikotis. Aliran ini mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang sehat; atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik. Jadi, aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan  biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Aliran ini menyatakan bahwa struktur dasar kepribadian manusia sudah terbentuk pada usia lima tahun. Freud membagi struktur kepribadian dalam tiga komponen, yaitu id, ego, dan superego. Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi antara ketiga komponen tersebut. Id merupakan sumber dari insting kehidupan (makan, minum, tidur) dan insting agresif yang menggerakkan tingkah laku. Id berorientasi pada prinsip kesenangan. Ego sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional, dan berorientasi pada prinsip realitas. Superego merupakan komponen moral kepribadian yang terkait dengan norma di masyarakat mengenai baik-buruk atau benar-salah. Superego berfungsi untuk merintangi dorongan id, terutama dorongan seksual dan sifat agresif, juga mendorong ego untuk menggantikan tujuan realistik dengan tujuan moralistik, serta mengejar kesempurnaan.
Secara umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk meredakan ketegangan, menolak kesakitan dan mencari kenikmatan. Kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan seksual mengarah pada perilaku neurosis. Latihan pengalaman dimasa kanak-kanak berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa dan diulangi pada transferensi selama proses perilaku.
2. BEHAVIORISME
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas. Jadi, manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri sendiri.
Behaviorisme menekankan perspektif psikologi pada tingkah laku manusia, yakni bagaimana individu dapat memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, dan menjadi lebih mengetahui. Behaviorisme memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan, pengalaman, dan pemeliharaan atas bentuk perilakunya. Tujuan aliran psikologi Behaviorisme adalah mencoba memprediksi dan mengontrol perilaku manusia sebagai introspeksi dan evaluasi terhadap tingkah laku yang dapat diamati, bukan pada ranah kesadaran.
Hakikat aliran Behaviorisme adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus menerus dengan lingkungannya. Menurut B.F. Skinner, cara efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan (reinforcement) dan pemberian hukuman (punishment). Jadi, yang menjadi prinsip umum dalam aliran Behaviorisme adalam tingkah laku sebagai objek, refleks atas semua bentuk tingkah laku, dan pembentukan kebiasaan dalam individu.
3. HUMANISTIK
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

C.   Kepribadian Sehat Menurut Allport
 Teori – Teori Allport
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia dan sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanak. Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasaan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar atau kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis.
Kepribadian-kepribadian yang matang juga tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik pada masa kanak-kanak. Orang-orang neurotis terikat pada pengalaman masa kanak-kanak tetapi orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan intensi-intensi dan antisipasi kearah masa depan. Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini yang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori, Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus-menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan baru. Mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin dan mereka mencari pengalaman-pengalaman baru, semuanya ini menghasilkan tegangan. Akan tetapi Allport percaya bahwa hanya melalui pengalaman-pengalaman dan resiko-resiko yang menimbulkan tegangan ini, manusia dapat bertumbuh. Dalam pandangan Allport, ia yakin bahwa kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi orang yang bersenang-senang dan bahagia secara jasmani dan rohani, tetapi kita harus mengembangkan suatu motif yang baru untuk menggantikan motif yang lama supaya kepribadian tetap sehat.
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Fungsi-fungsi ini termasuk :
1. Perasaan jasmaniah yakni kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri, contohnya bayi tidak dapat membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya namun lambat laun dengan makin banyaknya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perceptual maka bayi itu akan dapat membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya.
2. Identitas diri yakni anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai orang yang terpisah dan anak mulai mempelajari namanya. Menurut Allport, segi yang sangat penting dalam sebuah identitas yaitu sebuah nama. Nama menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari yang lain.
3.  Harga diri yakni menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan sesuatu atas usahanya sendiri. Dia mulai menyelediki dan memuaskan persaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanupulasi dan mengubah lingkungannya itu. Intinya adalah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam tingkah lakunya yang negative sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatan menentang segala sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Kemudian sekitar usia 6-7 tahun harga dirinya ditentukkan oleh semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya. 
4.  Perluasan diri yakni perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
5.  Gambaran diri yakni terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tanggung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribadiannya kelak. Selain itu juga, anak dapat melihat dirinya dan pendapat tentang dirinya dan ini dapat berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak melalui pujian dan hukuman yang diberikan kepada anak tersebut.
6. Diri sebagai perilaku sosial yakni anak dapat belajar bahwa ia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses logis dan rasional dengan aturan-aturan dan harapan yang baru yang ia peroleh dari teman-temannya ataupun dari gurunya sebagai hasil belajar ketika ia sudah mulai bersekolah.
7. Propriate striving yakni pembangunan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes, distant goals. Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?” dan “siapakah saya?”
Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium. Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4-6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.

 Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
       Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.Kualitas kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.      Ekstensi sense of self
Adalah kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain, kemampuan merencanakan masa depan dengan penuh harapan dan rencana, kemampuan mengerjakan sesuatu secara aktif. Semakin banyak seseorang terlibat dalam kegiatan maka semakin sehat secara psikologis juga dia.
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Adalah kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang atau suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa)
3. Penerimaan diri/ Keamanan emosional
Adalah kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebihan dalam hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri atau dapat mengontrol emosi mereka, perasaan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Adalah kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Mereka memandang dunia mereka secara objektif  dan menerima realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
      Adalah kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian serta tanggung jawab penuh dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat dalam penyelesaiaan tugas dan keterampilan tersebut.
6.   Objektifikasi diri: insight dan humor
Adalah kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Orang yang sehat adalah yang terbuka pada pendapat orang lain, memiliki pandangan yang positif dan memiliki wawasan diri yang tinggi terhadap dirinya dalam merumuskan suatu gambaran yang objektif. Selain itu adanya korelasi yang tinggi antara wawasan diri dengan humor, humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
7. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang maka daripada itu dibutuhkannya suatu nilai-nilai dan suara hati yang kuat untuk dapat mencapai semuanya itu.

Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)
Adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas ini secara statistik berkorelasi. Dengan demikian, keterbukaan dapat dipandang sebagai ciri kepribadian global yang terdiri dari satu set ciri-ciri khusus, kebiasaan, dan kecenderungan yang berkumpul.
2)   Hidup menjadi (existential living)
Sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia. Perasaan kesendirian ini menyebabkan perasaan ketakbermaknaan yang dapat diatasi hanya dengan orang itu sendiri menciptakan nilai-nilai dan makna. Ini menunjukkan bahwa dalam membuat pilihan-pilihan kita sendiri kita menerima tanggung jawab penuh atas hasil dan menyalahkan siapa pun kecuali diri kita sendiri jika hasilnya kurang dari apa yang diinginkan.
3)   Keyakinan organismik (organismic trusting)
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai sesuatu yang akurat. Lakukan apa yang datang secara alami.
4)  Pengalaman kebebasan (experiental freedom)
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
5) Kreativitas (creativity)
  Beberapa catatan mengenai Teori Allport 
     Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.


SUMBER :
Baihaqi,MIF.(2008). Psikologi Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.
Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
Lindzey,Gardner and Hall, Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New York: John Wiley & Sons, Inc., 1985
Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang.
Schultz,Duane.(1991). Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
Walgito,B.(2003).Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit ANDI.

THE BEST IS YET TO COME

Diposting oleh Grace Natalia Heryes





Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. (1Kor 2:9)

Alkisah ada seorang anak kecil yang sangat menyukai kue cucur. Suatu hari dia diajak oleh sang ibu belanja ke pasar. Anak ini sangat gembira karena dia berharap akan mendapat kue cucur. Dalam perjalanan ke pasar mereka bertemu dengan penjual kue yang pertama, sang anak minta dibelikan kue tetapi sang ibu melarangnya. Si anak tidak mengerti kenapa sang ibu tidak mau membelikan kue tetapi si anak menurut dan melanjutkan perjalanan ke pasar. Begitu juga dengan penjual kedua, ketiga dan seterusnya. Si Ibu tetap bersikeras untuk tidak membelikan anak ini kue cucur.

Si anak mulai bertanya-tanya dalam hati, "Apa yang salah? Aku tidak minta kue yang mahal. Hanya kue cucur yang biasa dan murah harganya. Ibuku pelit sekali!" Si anak mulai menangis dan mengancam mogok melanjutkan perjalanan. Tetapi sang ibu tetap tidak bergeming. Akhirnya si anak mengikuti langkah ibunya dengan berat hati dan penuh kesesakan.

Singkat cerita sampailah mereka di pasar, ibunya menuntun anak itu ke sebuah toko kue yang bagus dan bersih sambil tersenyum si ibu berkata, "Nah sekarang kamu boleh memilih dan membeli semua kue cucur yang kamu mau. Ibu melarang kamu karena Ibu tahu kamu pasti tidak menyukai kue cucur yang ada di jalan tadi. Kue di toko ini adalah kue terbaik yang dijual di kota ini."

Kerapkali kita mengecam Tuhan karena segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana kita. Karir mentok, usaha macet dan hal lain yang tidak sesuai harapan kita. Tapi satu hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anakNya dan pertolongan Tuhan tidak akan pernah datang terlambat bagi anak-anak yang mmengasihiNya karena segala sesuatu indah pada waktuNya. (WDI)

ALLAH TIDAK MEMBERI YANG BIASA-BIASA SAJA
TETAPI DIA SELALU MEMBERIKAN YANG LUAR BIASA

Sumber :

Kwik, Petrus.2011.Renungan Spirit.Solo : Spirit Bookfield

Anti Badmood

Diposting oleh Grace Natalia Heryes


Anti Badmood



Hai para remaja alias anak muda yang keren dan gaul. Hari ini saya akan membahas tentang badmood. Badmood? Pasti tiap orang pernah ngalami hal yang kaya gini apa lagi bagi yang masih muda, hehehehe.
Penyebab badmood bisa terjadi bermacem-macem penyebab tergantung sama situasi dan keadaan masing-masing individu renaja itu. Nah tapi scara umum, penyebab seorang remaja bisa jadi badmood bisa dikategorikan dalam ketiga hal yaitu :
1.      School Pressures and Daily Changes
Keadaan disekolah atau dirumah yang tidak sesuai dengan harapan seorang remaja atau orang-orang terdekatsering banget bikin remaja tersebut bad mood, entah masalah nilai, pergaulan,atau perlakuan orang tua
2.      Puberty
Tidak bisa disangkal, masa remaja adalah masa dimana seseorang ngalami apa yang namanya pubertas. Pada remaja cewek, masalah pubertas yang kadang diimbangi dengan banyaknya perubahan dalam hal fisik sering banget ngebuat cewek jadi badmood
3.      Foods
Menurut penelitian di Universitas Melbourne Australia, makanan-makanan modern yang sifatnya siapa saji dapat membuat banyak orang cepat mengalami badmood.

Nah sekarang sudah tahu kan beberapa penyebab dari badmood, mari kita lanjutkan kepada suatu langkah-langkah yang harus dilakukan ketika kalian mengalami badmood. Ini dia :
1. Lakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, contohnya nolongin temen yang sedang kesusahan atau ngajarin temen dalam pelajaran yang dia tidak dimengerti
2. Dengerin dan nyanyi musik/lagu yang kamu sukai, tapi ingat ya jenis musiknya harus yang bersemangat jangan yang buat hati jadi sedih. Pokoknya yang buat kamu tenang dan rileks
3. Menelepon teman untuk sekedar menannyakan kabar atau ngajak jalan teman-teman alias handout bareng
4. Sadari kalau kamu tidak sendiri
5. Lihat-lihat foto-foto kenangan, rencanakan liburan, tulis segala sesuatu yang ingin dicapai atau evaluasi diri

Berikut ini ada beberapa tips yang bagus sekali supaya kita terbangun dipagi hari tanpa dilanda badmood :
1.Let the morning sunshine comes through
Usahakan sinar matahari pagi bisa menembus kamarmu, hingga akhirnya menyentuh tubuhmu yang masih tidur pulas. Sinar matahari pagi nggak hanya sehat tapi juga dapat mendongkrak mood.
2. No snooze
Bangun karena dering alarm justru akan bikin tidurmu tidak puas yang ujung-ujungnya akan membuatmu badmood
3. Say no to foods
Hindari makan makanan yang jangkanya 3 jam sebelum tidur karena system pencernaan yang bekerja mengolah makanan kadang bisa membuat tidurmu terganggu
4.Get all tasks done
Kerjakan tugas yang akan dikumpulkan esok hari sebelum tidur karena jika tidak selesai pada hari itu saat terbangun akan langsung kepikiran tugas-tugas yang belum terslesaikan
5.Adjust the temperature
Sesuaikan tempatur pendingin dengan keadaan yang kamu inginkan karena suhu yang terlalu ekstrem sangat berpengaruh pada mood saat bangun pagi
6.Get enough sleep
Tidur cukup sekitar 7-8 jam adalah tidur yang sehat. Kurang tidur akan membuat badan menjadi tidak enak dan mata menjadi menggantuk. Itulah yang membuat menjadi badmood
7.Positive thinking
Kebanyakan orang bad mood karena terlalu mikirin hal-hal yang belum terjadi untuk hari ini, makanya mulailah postif thinking untuk hari yang baru ini
8.Keep a sleeping journal
   Buat jadwal tidur yang cocok dengan pola tidur yang kamu inginkan
9.Mengucap syukur selalu
Jika hidup selalu diawali dengan mengucap syukur, niscaya hidup tidak akan terasa jenuh atau badmood

Nah terakhir nie, guys kalian tahu ga kalau ternyata warna itu sangat mempengaruhi mood kalian loch ga percaya? Ini buktinya!!
Pernah suatu ketika kelompok fotografer dan psikolog yang disponsori oleh perusahaan foto Konica Minolta melakukan penelitian terhadap para karyawan yang banyak menghabiskan waktunya dalam ruangan, dan hasil penelitian seperti ini :
1.     Dalam ruangan yang didominasi warna biru, para pekerja itu (sekitar 73%) mengaku lebih mudah sedih, melankolis dan merasa kurang bersemangat
2.     Kalo dinding dan langit-langit ruangan dicat dengan warna kuning, sebagian besar pengerja merasa lebih bahagia, semangat dan focus dengan pekerjaan. Karena warna kuning juga memicu otak untuk lebih mudah berkonsentrasi dalam berhitung
3.  Ruangan warna merah dapat meningkatkan gairah tapi kalau satu ruangan merahnya terlalau banyak, para pekerja ngakunya lebih mudah marah
4.      Dominasi warna hitam membuat merasa kuat dan tegas saat harus ambil satu keputusan
5. Para pekerja menilai warna abu-abu sebagai warna boring yang membuat mereka sulit mengeluarkan inspirasi
     
            Meanings of Colors
·          Kuning
        Warna ini identik sama warna matahari yang nimbulin kesan gembira,  penuh energi dan menghangatkan suasana
·          Biru
          Warna ini memberi suasana dingin, tenang dan tentram
·          Hijau
          Warna ini munculin kesan yang segar dan teduh
·          Ungu
          Ungu memberi kesan yang dingin, tenang dan menentramkan
·          Merah
       Warna ini tidak hanya dapat membangkitkan gairah dan semangat, namun juga panas yang biasa identik dengan amarah
·          Oranye
       Mirip dengan merah, oranye tuh warna hangat yang menggairahkan cuma kesannya lebih dingin daripada merah
·          Coklat
      Warna ini munculin kesan nyaman
·          Hitam
       Warna ini memberi kesan kekosongan, kegelapaan dan kerusakan



Daftar Pustaka :
  1. Kwik, Petrus.2011.Renungan Spirit Girls.Solo : Spirit Bookfield







pinter atur duit

Diposting oleh Grace Natalia Heryes


Pinter Atur Duit

Keberhasilan seseorang dalam bisnis atau bekerja juga ditentukan dari apa dia punya kecerdasan financial. Yup, sukses gak cuma soal pintar cari duit, tapi juga pintar ngatur duit. Untuk punya kecerdasaan financial gak usah nunggu besok kalau udah tua atau punya penghasilan sendiri. Sejak sekarang pun kamu bisa mulai belajar mengelola duit dengan bijak.
Soal keuangan, kita mesti tahu kalau yang terpenting bukanlah seberapa banyak duit jajan kita tapi gimana kita mengelola duit jajan tersebut dengan bijak. Duit jajan yang banyak tapi kalau kita gak bisa ngaturnya pasti akan terasa tidak cukup dan sebaliknya, jika kita pintar ngatur duit jajan kita, pasti semua terasa cukup. Nah mau tahu kan gimana caranya buat pinter mengelola keuangan. Come on Let’s Go…..,,,,,,,,,,,,……

1.      Needs and Wants
Nurutin keinginan tuh dijamin gak ada abisnya deh!! Keinginan gak selalu harus dipenuhi,, guys. Beda sama kebutuhan. Kebutuhan itu sesuatu yang memang kamu perlukan dan gak bisa ditawar-tawar lagi. Nah pastinya kamu bisa bedain mana itu kebutuhan dan mana itu keinginan. So, lebih baik kamu buat daftar need and wants supaya kamu bisa ambil keputusan. INGAT LOCH.. kalau kebutuhan kudu dipenuhi sedangkan keinginan masih bisa ditunda.
2.      Buat Perencanaan
Dengan punya perencanaan keuangan yang matang, kamu gak bakal “kebabalasan” dalam belanjain uang. So, kamu gak perlu bingung juga kalau di akhir bulan atau uang kiriman dari ortu belum datang karena kehabisan buat dipake jajan.
3.      Menabung
Tau gak sih? Menurut survey, didunia ini hanya 8% orang saja yang menabung dan sisanya gak punya tabungan sama sekali. Tentu nabung disini bukan cuma punya rekening dibank, tapi benar-benar nyimpen uang buat masa depan. Well, itu bukti kalau nabung emang gak gampang, menabung dibutuhkan suatu kedisiplinan. Tapi inget, waktu menabung jangan tunggu ada sisanya baru nabung karena biasanya kita begitu mudah ngabisin seluruh uang yang ada. Jangan menabung dari sisa uang tapi menabunglah sejak awal kamu terima uang. Lakukan itu dengan disiplin.
4.      Investasi
Sebagian dari kamu mungkin berpikir investasi itu urusan orang yang udah gawe atau yang kaya. Padahal ga ada larangan buat remaja menghasilkan uang dari keringat sendiri, asal tidak mengganggu tugas utama kita sebagai pelajar. Sisihkan sebagian uang jajanmu buat investasi, ya sekaligus modal buat latihan entrepreneur. Mulai dari hal yang simpel saja seperti beli emas atau jualan kecil-kecilan.
5.      Belajar Memberi
Salah satu ciri orang yang cerdas secara financial adalah memberi. Didalam dunia ini berlaku prinsip tabur tuai. Saat kita memberi, sebenarnya kita lagi menabur dan satu saat kita pasti akan menuainya. Memberi ga ngomongin nominal tapi soal kerelaan hati. INGAT,, memberi bukan pengurangan dan juga bukan penambahan tapi pelipatgandaan!!

Semoga dengan artikel ini bisa memberkati banyak orang. Ditunggu komentar dan masukkan kritik ya dan mohon maaf jika ada penulisan yang salah,,,,,,,, GBU


Daftar Pustaka :

Kwik, Petrus.2011.Renungan Spirit.Solo : Spirit Bookfield

what is love?

Diposting oleh Grace Natalia Heryes

What Is Love?

Hai kembali lagi bersama saya Grace Natalia, semoga semua orang yang membaca tulisan saya ini tetap bersemangat menjalani kehidupannya. Kali ini saya akan membahas suatu topic yang sangat menarik sekali untuk kita bahas dan sangat disayangkan sekali jika kalian tidak membacanya bahkan mempraktekannya. Topik yang saya angkat kali ini adalah topic yang sangat anak muda sekali (mengingat saya pun masih muda, hehehehehe) yaitu WHAT IS LOVE? Saya yakin sekali topic yang satu ini tidak akan pernah habis untuk dibicarakan, nah untuk lebih lengkapnya mari kita mulai membahasnya. Owh ya disini saya sangat membuka selebar-lebarnya kritik, komentar dan saran kalian ya untuk penulisan ini. Daripada lama-lama kita mulai,,,,,,,,let’s go……..

A.  Pengertian Cinta
Katanya, Februari adalah bulan kasih sayang. Everthing is full love, gambaran hati, pernak pernik pinky, coklat bahkan lagu-lagu romantis. Cinta, seperti digambarkan dimomen Valentine tuh emang rasanya indah dan manis banget apa lagi kalau lihat film-film romantis. Nah untuk lebih jelas dengan cinta, mari kita lihat berbagai definisi mengenai cinta.
Love atau cinta adalah suatu kata kerja atau suatu tindakan yang sangat sulit sekali untuk diungkapkan/didefinisikan dengan kata-kata tapi sangat mudah untuk dilakukan oleh semua orang tanpa memandang bulu. Jika hidup didunia ini tanpa memiliki cinta, hidup ini akan terasa hampa, tidak bergairah ataupun tidak berwarna. Cintapun memiliki berbagai bentuk yaitu ada perasaan cinta terhadap Tuhan, orang tua, teman, pacar, atau siapapun disekeliling kita. Cinta yang abadi adalah cinta yang kita dapatkan dari kasih Tuhan yang mau menyelamatkan kita bahkan rela mati bagi kita, Ia pun mau menerima apapun keadaan kita walau terkadang kita sering jatuh bangun dalam dosa (meninggalkanNYA) namun Ia tetap menerima kita dan menyayangi kita.
Menurut Nicholas dalam bukunya The Secret of True Love, cinta adalah sesuatu yang mendalam, halus dan tidak bisa didefinisikan tentang perasaan kasih sayang dan perhatian terhadap seseorang. Perasaan itu muncul dari ikatan keluarga, pengenalan akan kualitas perasaan tertarik atau suatu pemahaman akan kebersatuan.
 Plato, filsuf Yunani, mengatakan tentang cinta dengan istilah kelengkapan. Dalam buku dialognya yang berjudul Symposium, dia mengatakan bahwa kita semua tengah mencari sebagian dari diri kita dengan harapan bisa menjadi satu. Dia menyebut kehendak  manusia  akan kelengkapan pencarian cintanya. Dalam dialog yang sama, guru Plato, Socrates, berkata, “Dalam diri kekasih kita, kita mencari dan mengkehendaki yang tidak kita miliki.”
Para ilmuwan social mengambil pendekatan yang lebih analitis terhadap pemahaman cinta. Misalnya, Richard Rapson dan Elaine Hatfield, seorang peneliti dari Universitas Hawaii, membagi cinta menjadi dua tipe yang utama yang mereka sebut cinta penuh gairah dan cinta karena kasihan. Mereka mendefinikan cinta penuh gairah sebagai suatu perasaan akan rindu yang terus intens akan kebersatuan dengan orang lain dengan melibatkan perasaan seksual dan reaksi emosional yang sangat kuat. Cinta karena kasihan adalah cinta ini membutuhkan kelembutan, mempercayai perasaan terhadap seseorang, merasa tertarik dan ingin berkomitmen dengannya.
Robert Stenberg, menganggap cinta dapat muncul karena adanya perasaan gairah, keintiman, dan komitmen. Gairah merupakan bagian fisik , ini membuat Anda bangkit dan berani, dan kadang-kadang mengarah pada keputusan yang keliru. Keintiman merupakan perasaan senang yang Anda dapatkan karena dekat dan terhubung dengan seseorang, dan komitmen adalah persetujuan bersama untuk menjadikan hubungan berhasil. Menurut Stenberg, kombinasi dari komponen tiga cinta ini dan jika mencapai keberhasilan, Anda akan mendapatkan cinta yang abadi.

B.    What is Love & What is Not
Cinta emang bisa dikasih buat siapa saja, bisa dikasih kapan saja dan dimana saja.Tapi ingat loch walaupun begitu kita juga harus kenal batasan-batasan yang ada, karena cinta itu diciptakan Tuhan sesuai tempat dan waktunya jadi harus dipergunakan sesuai waktunya, segala sesuatu indah pada waktunya. Yuk kita simak apa saja yang tidak boleh dalam hal cinta………. ^ _^
1.      Love is Not Emotion, Love is a Choise
      Cinta sering disebut perasaan. Perasaan yang berbunga-bunga, berdebar-debar, susah tidur, dll. Well, tapi apa kalau gak ada perasaan seperti berarti gak ada cinta? Masa suami istri yang sudah nikah bertahun-tahun tetep dag dig dug atau gak cinta? Gak donk. Cinta bukanlah sebuah perasaan tertentu. Tapi, cinta adalah pilihan. Contohnya, meskipun manusia berulang kali memberontak dari perintahNYA, tapi Tuhan tetap memilih mencintai kita bahkan rela mati demi kita. That’s love. Sama halnya kita bilang cinta sama seseorang siapapun itu, itu juga pada dasarnya pilihan. Dan pilihan itu juga terkait komitmen, bukan pilihan secara acak-acak. So, kalau kita tahu cinta itu bukan hanya perasaan, tapi pilihan plus komitmen, maka waktu kita memilih pasangan hidup jangan hanya mengandalkan perasaan tapi pertimbangkan secara matang dan minta Tuhan untuk campur tangan agar tidak salah pilih.
2.      Love is not just about you, love has rule
            Orang sering menilai cinta dari apa yang dia suka, apa yang dia rasakan, apa yang dia alami, dll. Semua berpusat pada dirinya sendiri. Well, apakah cinta cukup memiliki modal suka sama suka? No! Love has rules. Cinta punya aturan karena kita bisa hidup dan punya pilihan-pilihan itu karena kasih Tuhan saja. Kalau kita bisa jatuh cinta sama someone, kita bisa sayang sama ortu atau siapapun, diatas segala- galanya ada Tuhan yang udah kasih kita CINTA yang jauh lebih besar sehingga kita bisa tahu cara mencintai.

C.   Mitos Tentang Sex dan Pacaran
Sex. Apa yang muncul dipikiranmu waktu dengar kata ini? Pasti tiap orang punya pandangan beda terhadapnya. Kesan itu emang tergantung persepsi dan apa yang diajarin sama lingkunganmu. Sayangnya dimasyarakat kita, sering kali masalah sex masih dipenuhi simpang siur dan mitos. Belum lagi pengaruh media yang sering kasih info dan contoh yang menyesatkan. Nah, mari kita bahas pandangan yang tepat buat hadapi masalah sex.

Mitos 1 : seks tanda cinta, cinta ditandai seks
Ngesex lalu dibilang bercinta, seolah seks = cinta. Seks bisa jadi salah satu ungkapan cinta kalau ada komitmen dan tanggung jawab bukan cuma janji tapi dibuktikan sama ikatan resmi.
Mitos 2 : sex perlu latihan
Seks itu naluri manusia jadi gak perlu pake percobaan apalagi kursus, tiap manusia pasti bisa sendiri. Selama kamu belum nikah, ga usah deh pake latihan segala!!!
Mitos 3 : seks bikin kita dewasa
Ada yang bilang kalau orang yang sering ML akan lebih dewasa pikirannya karena di anggap lebih berpengalaman. Padahal, kedewasaan gak ada hubungannya sama ML
Mitos 4 : cowo lebih suka seks daripada cewe
Faktanya, baik cewe ataupun cowo besar nafsunya tuh sama saja. Dorongan seks bisa besar atau kecil tergantung kondisi kesehatan, lingkungan, makanannya dll
Mitos 5 : asal udah nikah, maka semua boleh
Seks itu berbicara bicara tentang respek (hormat) dan juga jaga kekudusan. Seks bukan cara melampiaskan nafsu saja dan itulah yang membedakan antara manusia dengan hewan. So, dimanapun dan kapanpun, seks adalah sesuatu yang kudus, penuh hormat dan kasih bukan nafsu.

So, bagi kalian yang masih muda jaga hidup kalian ya buat masa depan kalian nantinya. Serta andalkan Tuhan selalu dalam segala aspek hidup kalian karena iu adalah kunci utama kesuksesan terutama dalam hal hubungan percintaan, supaya kalian tidak menyesal.
Sekian dari tulisan saya, maaf klo ada yang salah karena saya juga masih dan harus selalu terus belajar. Ditunggu ya commentnya…. GBU


Daftar Pustaka :
  1. Nicholas.2008.The Secret of True Love.Yogyakarta : Quills Book Publisher.
  2. Kwik, Petrus.2011.Renungan Spirit.Solo : Spirit Bookfield



Konsep Kesehatan Mental

Diposting oleh Grace Natalia Heryes

KONSEP KESEHATAN MENTAL

             Hai kembali bersama saya Grace Natalia nie, kali ini saya akan membahas tentang kesehatan mental. Tapi sebelum lebih jauh dengan pembahasan kesehatan mental mari kita lihat terlebih dahulu apa sih sehat itu, untuk lebih jelasnya mari ikuti saya lebih dalam lagi.

            Menurut kamus Indonesia, sehat adalah keadaan bugar dan nyaman seluruh tubuh dan bagian-bagiannya; waras; yang mendatangkan kebaikan pada badan,; sembuh dari sakit. WHO mendefinisikan sehat sebagai keadaan sehat utuh secara fisik, mental dan social, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering menggunakan istilah sehat wal afiat untuk menyebut kondisi kesehatan yang prima, tetapi mari kita merujuk kepada istilah awalnya yakni “as shihhah wa al`afiyah” disana terdapat dua dimensi pengertian. Kata “sehat” merujuk pada fungsi sedangkan kata afiat merujuk pada kesesuaian dengan maksud penciptaan. Sebagai contoh, mata yang sehat adalah mata yang melihat tanpa menggunakan alat bantu sedangkan mata afiat adalah mata yang digunakan pada fungsi yang tepat bukan untuk hal-hal yang tidak baik seperti mengintip jawaban teman ketika sedang ujian. Sehat adalah kondisi yang baik yang termasuk kedalam dimensi emosi, fisik, intelektual atau berpikir, social, dan spiritual. Menurut Kleinginna (Kleinginna dalam Morgan dkk, 1986), menyatakan emosi seharusnya:
a. Mengatakan sesuatu tentang apa yang kita rasakan ketika kita sedang emosional.
b. Menyebut secara psikologis atau secara fisiologis dasar dari perasaan emosional.
c. Emosi berpengaruh dalam persepsi, pikiran dan perilaku.
d. Menjelaskan dorongan, atau motivasional, perlengkapan dari emosi-emosi tertentu seperti takut dan marah.
e. Menunjuk kecara bagaimana emosi diekspresikan dalam bahasa, ekspresi wajah dan gesture (bahasa tubuh).
            Jadi keadaan emosi yang sehat adalah dapat mengontrol/mengendalikan emosi yang tepat pada tempat dan waktu yang sesuai. Keadaan fisik yang sehat adalah keadaan fisik yang segar bugar, tidak terlihat loyo. Intelektual yang sehat adalah berpikir yang sesuai kaidahnya seperti berpikir positif. Sosial yang sehat adalah yang menjaga hubungan dengn sesama dengan baik, menjaga perilaku kita contohnya tidak menggunakan obat-obatan terlarang maupun free sex. Serta rohani atau spiritual yang sehat adalah memiliki hubungan yang baik terhadap TUHAN maupun sesamanya.

            Setelah mengetahui apa arti dan dimensinya sehat, mari kita masuk lebih dalam tentang sejarah kesehatan mental. Secara umum secara histories kajian kesehatan mental terbagi dalam dua periode yaitu periode pra-ilmiah dan periode ilmiah.
            1. Periode pra-ilmiah
                Sejak zaman dahulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitive animismsme yakni adanya kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa. Orang Yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan korban.
                Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan yaitu dengan pendekatan naturalisme, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik terjadi karena alam dan menolak pengaruh gaib ataupun setan.
                Dalam perkembangan selanjutnya, pendekatan naturalisme tidak dipakai lagi dalam kalangan-kalangan orang Kristen. Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826 ) menggunakan filsafat politik dan social untuk memecahkan problem penyakit mental.
           2. Periode Ilmiah
               Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme dan tradisioanal ke sikap dan cara yang rasional, terjadi pada saat berkembanganya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat yaitu pada tahun 1783 yang pada saat itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Penisylvania.
               Perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri memberi pengaruh lahirnya mental hygiene yang berkembang menjadi suatu body of knowledge berikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dua tokoh yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang yang miskin dan lemah.
               Pada tahun 1990, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama decade 1990-1909 beberapa oraganisasi kesehatan mental telah didirikan seperti American Social Hygiene Association (ASHA) dan America Federation for Sex Hygiene. Perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental tidak lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Secara hukum, gerakan kesehatan mental mendapat pengukuhan pada tanggal 3 Juli 1946 yaitu ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani “The National Mental Helath Act”. Dokumen ini merupakan blueprint yang komprehensif yang berisi program-program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh masyarakat.
            Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health yang bekerja sama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation dan Psychiatric Foundation. Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang sehingga pada tahun 1075 di Amerika Serikat terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan kesehatan mental. Dibelahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui World Federation for Mental Health dan World Health Organization.

           Setelah mengetahui mengenai sejarah kesehatan mental mari kita lanjut dengan pendapat tokoh-tokoh mengenai perkembangan kepribadian.
         A. Erikson
             Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga adalah menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan.
            Delapan tahap/fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang berjalan melalui krisis diantara dua polaritas. Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :

Developmental Stage dan Basic Components
Infancy (0-1 thn) ~ Trust vs Mistrust
Early childhood (1-3 thn) ~ Autonomy vs Shame, Doubt
Preschool age (4-5 thn) ~ Initiative vs Guilt
School age (6-11 thn) ~ Industry vs Inferiority
Adolescence (10-12 thn) ~ Identity vs Identity Confusion
Young adulthood ( 21-40 thn) ~ Intimacy vs Isolation
Adulthood (41-65 thn) ~ Generativity vs Stagnation
Senescence (+65 thn) ~ Ego Integrity vs Despair

            B. Sigmund Freud
                 Freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Id merupakan bagian primitif dari kepribadian Id mengandung insting seksual dan insting agresif. Id membutuhkan satisfaction dengan segera tanpa memperhatikan realitas yang ada, sehingga oleh Freud disebut prinsip kenikmatan (pleasure principle). Ego disebut prinsip realitas (reality principle). Ego menyesuaikan diri dengan realitas. Sedang Super ego merupakan prinsip moral (morality principle), yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
               a. Insting dan Kecemasan
                   Freud menyatakan insting terdiri dari insting untuk hidup (life instinct) dan insting untuk mati (death instinct). Life instinct mencakup lapar, haus dan seks, ini merupakan kekuatan kreatif dan oleh Freud disebut Libido. Sedang death instinct merupakan kekuatan destruktif. Hal ini dapat ditujukan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri atau ditujukan keluar merupakan bentuk agresi.
                  Menurut Freud ada tiga macam kecemasan yaitu kecemasan objektif merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata. Kecemasan neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atas keinginan yang impulsif. Kecemasan moral merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral, inilah yang disebut kecemasan moral.
                 Pandangan lain dari Sigmund Freud yang penting adalah tentang mekanisme pertahanan (defence mechanism). Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh super ego dan ego. Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk melindungi super ego dan ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diijinkan muncul oleh super ego. Sembilan mekanisme pertahanan yang dikemukakan oleh Freud adalah : 1). Represi, 2). Pembentukan reaksi (Reaction Formation), 3). Proyeksi (Projection), 4). Penempatan yang keliru (Displacement), 5). Rasionalisasi (Rationalisation), 6). Supresi (Supression), 7). Sublimasi (Sublimation), 8). Kompensasi (Compensation), 9). Regresi (Regression) (dalam Sarwono, 2000 : 159-160).
           1). Represi
                Represi terjadi, misalnya, kalau seseorang mengalami suatu peristiwa, tetapi karena pengalaman itu ternyata mengancam/ bertentangan dengan super ego, maka pengalaman tersebut ditekan atau di repres masuk ke dalam ketidaksadaran dan disimpan agar tidak mengancam super ego lagi. Contoh : Seorang mahasiswa bertemu wanita cantik, putih, seksi di mal (mall) sehingga terangsang nafsu seksnya. Tetapi setelah lama diperhatikan ternyata wanita cantik itu adalah dosennya yang sudah bersuami. Setelah menyadari bahwa wanita cantik dan seksi tersebut adalah dosennya dan bahwa wanita itu sudah bersuami, maka nafsu seksnya tadi ditekan ke dalam ketidaksadaran karena hal itu bertentangan dengan norma-norma moral dan agama.
             2). Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
                  Reaksi seseorang yang sebaliknya dari yang dikehendaki, agar tidak melanggar ketentuan dari super ego. Contoh: Seorang ibu yang membenci anaknya karena sebenarnya kehadiran anak tadi tidak dikehendaki, atau saat anak itu dilahirkan, nyawa ibunya nyaris terenggut. Ibu tadi ingin membunuh anak tadi, tetapi super ego tidak membolehkannya. Karena itu, sang ibu justru bertindak sebaliknya, yaitu sangat menyayangi anak tadi. Kasih sayang ibu yang berlebihan membawa dampak kurang baik pada anak itu. Anak menjadi serba terkekang dan serba dilarang.
              3). Proyeksi (Projection)
                   Karena super ego melarang seseorang mempunyai perasaan atau sikap negatif terhadap orang lain, maka ia berbuat seolah-olah orang lain yang mempunyai perasaan atau sikap negatif terhadap dirinya. Contoh : A membenci B, tetapi super ego melarang A membenci B (misalnya karena B adalah mertuanya), maka A mengatakan bahwa B yang membenci dia.
               4). Penempatan yang Keliru (Displacement)
                     Kalau seseorang tidak dapat melampiaskan perasaan terhadap orang lain karena hambatan dari super ego, maka ia akan melampiaskan perasaan tersebut kepada pihak ketiga. Misalnya A tidak senang karena dimarahi B, tetapi A tidak dapat marah kembali kepada B, karena B adalah atasannya, maka kemarahannya dilampiaskan pada bawahannya (kepada C).
              5). Rasionalisasi (Rationalisation)
                   Dorongan-dorongan yang sebenarnya dilarang oleh super ego, dicarikan dasar rationalnya sedemikian rupa, sehingga seolah-olah dapat dibenarkan. Contoh : Memukul anak sebenarnya tidak dibenarkan oleh super ego, tetapi seorang ayah tetap memukul anaknya dengan alasan untuk mendidik anaknya agar selanjutnya mempunyai tingkah laku yang lebih baik.
              6). Supresi (Supression)
                   Supresi adalah upaya menekan sesuatu yang dianggap membahayakan atau bertentangan dengan super ego ke dalam ketidaksadarannya. Berbeda dari represi, dalam supresi hal yang ditekan atau disupresi adalah hal-hal yang timbul dari ketidaksadarannya sendiri dan belum pernah muncul dalam kesadaran. Contoh: Dorongan seksual dari anak laki-laki terhadap ibunya (dorongan Oedipoes Complex) yang menurut Freud terdapat pada setiap anak, biasanya tidak muncul dalam kesadaran karena bertentangan dengan super ego atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Karena itu biasanya anak menekan (mensupresi) ke dalam ketidaksadarannya.
             7). Sublimasi (Sublimation)
                  Dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh super ego dialihkan ke dalam bentuk perilaku yang lebih sesuai dengan norma-norma masyarakat. Contoh: Hasil korupsi adalah hasil perbuatan yang tidak dibenarkan oleh norma-norma masyarakat atau agama. Agar dia tidak dianggap sebagai seorang koruptor, ia lalu mengamalkan sebagian hasil korupsinya untuk membantu anak yatim piatu atau membantu pendirian rumah ibadah (perilaku sosial).
            8). Kompensasi (Compensation)
                  Untuk menutupi kegagalannya dalam suatu bidang kelemahan atau dari bagian/organ fisiknya, ia membuat prestasi yang tinggi dalam bidang tersebut atau yang berkaitan dengan organ fisiknya. Dengan demikian egonya terhidar dari ejekan atau rasa rendah diri. Contoh: Seorang mahasiswi yang tidak cantik sehingga kurang berhasil menarik perhatian dari mahasiswa-mahasiswa teman kuliahnya, kemudian ia belajar tekun sekali sehingga mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Walaupun ia gagal menarik perhatian dari teman-teman prianya tetapi ia tetap memperoleh kepuasan karena teman-teman prianya mengagumi kepandaiannya.
           9). Regresi (Regression)
                Untuk menghindari kegagalan-kegagalan atau ancaman terhadap egonya, individu mundur kembali ke taraf perkembangan yang lebih rendah misalnya kembali pada masa kanak-kanak. Contoh: Anak yang sudah dewasa tetapi masih kencing dalam celana (ngompol). Ngompol adalah perilaku dalam masa kanak-kanak, padahal ia sudah dewasa.
             Pendapat lain dari Freud adalah bahwa setiap individu mempunyai seksualitas kanak-kanak (infantile sexuality) yaitu dorongan seksual yang terdapat pada bayi. Dorongan ini akan berkembang terus menjadi dorongan seksualitas pada orang dewasa, melalui beberapa tingkat perkembangan, yaitu:
i. Fase oral (mulut): Pada fase ini kepuasan seksual terutama terdapat di sekitar mulut. Contoh: Perbuatan bayi menyusu pada ibunya atau memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya adalah dalam rangka mencapai kepuasan seksual fase oral ini.
ii. Fase anal (anus): Pada fase ini kira-kira usia dua tahun, daerah kepuasan seksual berpindah ke anus. Contoh : Anak duduk di pispot sampai lama untuk menikmati kepuasan seksualnya pada anus.
iii. Fase phalic: Pada anak usia 6-7 tahun kepuasan seksualnya terdapat pada alat kelamin. Tetapi berbeda dengan kepuasan seks orang dewasa, kepuasan seks fase phalic ini tidak bertujuan mengembangkan keturunannya.
iv. Fase latent: Pada anak usia 7-8 tahun sampai menginjak awal masa remaja, seolah-olah tidak ada aktivitas seksual. Karena itu masa ini disebut fase latent (tersembunyi).
v. Fase genital: Dimulai sejak masa remaja; segala kepuasan seks terutama berpusat pada alat kelamin.
Untuk mengkhirnya mari kita cari tahu apa itu kepribadian sehat. Kepribadian yang sehat bertitik tolak dari apakah individu tersebut berbeda dari mereka yang nyata-nyata terganggu atau tidak. Dilihat dari sudut pandang statistic, kepribadian yang sehat adalah kepribadian individu umumnya yang bila digambarkan secara statistic berada didalam kurva normal. Sementara kepribadian yang tidak sehat adalah kepribadian yang berada diluar kurva normal tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
1. Harlock, Elizabeth B.1992.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Lindzey, Gardner dan Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta:Penerbit Kanisius
3. Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang.
4. Rochman, Kholil Lur.2010.Kesehatan Mental.Yogyakarta:Fajar Media Press
5. Siswanto.2007.Kesehatan Mental.Yogyakarta:Penerbit Andi
6. Tim Reality.2008.Kamus Terbaru Bahasa Indonesia.Surabaya:Reality Publisher